Pemanfaatan Limbah Kartu Perdana sebagai Hasil Kerajinan Tangan yang Bernilai Ekonomis dan Memberikan Peluang Bisnis
PROPOSAL
“Pemanfaatan Limbah Kartu Perdana sebagai Hasil Kerajinan Tangan yang Bernilai Ekonomis dan Memberikan Peluang Bisnis”
Disusun Oleh :
Alfin Ibadus Sholeh (120141400977)
Annisa Alifa (120141411464)
Endah Rahmawati (120141400989)
Evi Ratnasari (120141400990)
Luvia Irmadiana (120141411450)
Muhammad Rif’an Z (120141400984)
Nevy Perdana (120141411460)
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
DESEMBER 2013
A. LATAR BELAKANG
Sesuatu yang sudah sangat familiar pada mata, telinga, dan hidung kita. Sampah merupakan barang atau benda yang dibuang karena dianggap sudah tidak terpakai atau bahkan dianggap tidak dapat dimanfaatkan lagi. Secara umum, sampah dibagi menjadi dua, yaitu sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik adalah sampah yang mudah membusuk atau mudah diuraikan oleh alam seperti sisa makanan, daun-daunan, sayuran, dan buah-buahan.sedangkan sampah anorganik adalah sampah yang sulit atau tidak bisa diuraikan oleh alam seperti plastik, kaca, karet, kain, dan kaleng. Semakin bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia, semakin banyak juga tumpukan sampah yang menyerupai gunung di berbagai tempat. Sayangnya, sampah-sampah tersebut belum dikelola dengan baik, akhirnya sampah- sampah itu berubah menjadi bencana bagi kita. Bagaimana tidak, tidak sedikit musibah banjir yang terjadi di Indonesia karena tumpukan sampah di sungai. Atau penyakit yang mewabah di suatu tempat, tidak jarang penyebabnya adalah sampah yang tidak dikelola dengan baik. Padahal, kalau sampah itu dikelola dengan baik bisa membuat lingkungan menjadi sehat dan asri, bisa menghemat sumber daya alam dan energi, bahkan bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah. Kebanyakan orang hanya membuang sampah begitu saja tanpa memilah-milahnya, pembuangannya pun ada yang membuat dengan cara menimbun atau membakarnya. Hanya sedikit yang berusaha untuk mengelolanya, misalnya melakukan daur ulangatau membuat kompos dari sampah organik. Kreativitas merupakan kemampuan untuk mencipta atau berkreasi. Banyak cara yang bisa kita tempuh untuk menumbuhkan kreativitas. Dalam dunia pendidikan, kreativitas merupakan salah satu modal yang harus dimiliki mahasiswa untuk menjalani kehidupannya, khususnya kehidupan yang akan datang, agar mereka bisa hidup mandiri dan bisa berkompetisi. Kartu perdana merupakan sebuah produk yang sangat penting bagi para pengguna telepon seluler atau (handphone). Perkembangan bisnis kartu perdana akhir-akhir ini telah menunjukkan suatu gejala, yaitu semakin banyak dan beragamnya kartu perdana yang ditawarkan oleh perusahaan dengan bermacam merek, fitur, dan fasilitas yang semakin lengkap. Berbagai macam kartu perdana sudah merajalela di Indonesia. Perusahaan- perusahaan kartu perdana pun berlomba-lomba untuk menarik perhatian para konsumennya dengan melakukan inovasi-inovasi pada produknya. Hal ini menyebabkan, banyak konsumen yang selalu mengganti-ganti nomor handphonenya untuk mendapatkan keuntungan yang diberikan oleh pihak produsen. Agar lebih menarik perhatian para konsumen, salah satu perusahaan kartu perdana memberikan 1 juta kartu perdana yang diberikan secara cuma- cuma di Jawa, Bali, dan Lombok. Dikarenakan pemakaian kartu perdana yang semakin hari semakin meningkat, maka melalui program ini, penulis menghasilkan sebuah inovasi terbaru sebagai peluang usaha yaitu dengan menciptakan kartu perdana sebagai miniature yang bernilai tinggi.
B. RUMUSAN MASALAH
Peruumusan masalah dalam pelaksanaan program kewirausahaan ini, sebagai berikut:
1. Bagaimana cara mengolah limba kartu perdana yang sudah tidak dipakai menjadi suatu karya yang unik?
2. Bagaimana cara memasarkan produk?
3. Bagaimana cara mengembangkan usaha dan strategi memperoleh keuntungan?
4. Bagaimana cara mengaplikasikan kegiatan ini agar diterima oleh banyak orang?
C. TUJUAN
Tujuan dalam pelaksanaan kewirausahaan ini adalah :
a. Mengetahui bahwa limba kartu perdana dapat dimanfaatkan sebagai suatu hasil kerajinan tangan yang bernilai ekonomis.
b. Mengetahui strategi pemasaran yang tepat untuk memasarkan hasil kerajinan tangan dari limba kartu perdana agar diminati masyarakat.
c. Mengetahui dampak ekonomis yang timbul dengan adanya usaha pemanfaatan limba kartu perdana menjadi suatu hasil kerajinan tangan
D. MANFAAT
Kreatifitas usaha ini diharapkan masyarakat dapat memanfaatkan kartu perdana sebagai miniatur hiasan untuk meningkatkan nilai jual tinggi yang selama ini hanya dibuang begitu saja setelah dipakai. Selain itu hasil kerajinan tangan dari kartu perdana ini berfungsi untuk semua kalangan masyarakat, baik untuk dikonsumsi maupun diproduksi menjadi peluan usaha baru. Selain itu dapat membantu mengurangi produksi sampah yang berlebihan. Menambah penghasilan masyarakat dan dapat membuka lapangan kerja baru.
E. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
Pemanfaatan kartu perdana yang selama ini sangat kurang, sehingga setelah membeli kartu perdana dibuang begitu saja. Atau bisa dianggap sebagai sampah. Bahkan, tak jarang kita lihat banyak orang yang selalu mengganti- ganti nomor kartu perdananya. Melalui program kreatifitas usaha ini diharapkan mampu memanfaatkan kartu perdana menjadi hiasan dan meningkatkan pemasaran tersebut pada masyarakat. Pelaksanaan program ini melalui beberapa tahapan yaitu pemilihan kartu perdana yang masih layak, proses pembuatan, dan pemasaran produk kemasyarakat. Dalam hal pemasaran hasil kerajinan tangan dari kartu perdana ini, penulis berusaha membantu pemasaran melalui website dan orang-orang sekitar. Dimana yang kita ketahui sekarang sudah banyak penggunaan website untuk melakukan jual-beli. Website ini berisi informasi mengenai alamat rumah produksi, serta model gambar serangkaian hiasan yang siap untuk dijual, dan daftar harga sesuai bentuk dan ukuran. Dari website tersebut diharapkan masyarakat dapat mengetahui produk yang terbuat dari limbah kartu perdana ini, hingga nanti diharapkan penjualan dapat menembus pasaran internasional.
F. SPESIFIKASI
· Barang dan bahan yang dibutuhkan
1. Limbah Kartu Perdana
2. Buah sedotan
3. Kawat
4. Silet
5. Cutter
6. Gunting
7. Lem
8. Lilin
9. Amplas
10. Cuttom buth
· Biaya pembuatan
1. Biaya Bahan baku
NO
NAMA BARANG
BANYAK
BIAYA
1
Limbah kartu perdana
15 kg
450.000
Total
450.000
2. Biaya Perlengkapan
NO
NAMA BARANG
BANYAK
BIAYA
1
Lem G
5 buah
10.000
2
Lilin
10 kotak
50.000
3
Kawat
10 meter
80.000
4
Amplas
1,5 meter
15.000
5
Cuttom buth
1 pack
5.000
Total
160.000
3. Biaya Peralatan
NO
NAMA BARANG
BANYAK
BIAYA
1
Cutter
10
50.000
2
Silet
20 buah
25.000
3
Gunting
10 buah
100.000
4
Penggaris
3 buah
8.000
Total
183.000
4. Biaya Peralatan Penunjang Kegiatan
NO
NAMA BARANG
BANYAK
BIAYA
1
Print out + jilid
50.000
2
Fotocopy
5.000
3
Burning
3.000
Total
58.000
5. Biaya lain - lain
NO
NAMA BARANG
BANYAK
BIAYA
1
Biaya transportasi
1.000.000
2
Biaya pemasaran
2.000.000
3
Biaya operasional
2.500.000
Total
5.500.000
6. Rincian Estimasi Biaya
NO
NAMA BARANG
BANYAK
BIAYA
1
Pengadaan bahan baku
450.000
2
Pengadaan perlengkapan
160.000
3
Pengadaan peralatan
183.000
4
Biaya peralatam penunjang kegiatan
58.000
5
Biaya lain – lain
5.500.000
Total
6,351.000
G. CARA MEMBUAT
Cara pembuatan
1. Gambar pola miniature musik pada bagian kartu perdana tersebut.
2. Potong kartu perdana yang sudah digambar tadi menggunakan gunting atau cutter.
3. Rekatkan menggunakan lem G pada bagian yang telah dipotong tadi dan satukan sesuai dengan bentuk yang digambar tadi.
4. Untuk pada simbas agar melengkung dapat dipanaskan menggunakan lilin.
5. Jika sudah direkatkan dan disatukan sesuai kebutuhannya, maka tahap yang selanjutnya yaitu dikemas dengan keinginan hingga hiasan terlihat cantik.
6. Terakhir yaitu dipasarkan.
H. KELEBIHAN DAN KELEMAHAN
· Kelebihan
- Mengurangi produksi limbah sampah
- Menambah nilai jual barang
- Membuka peluang usaha baru
- Menghasilkan barang dengan harga yang terjangkau
- Biaya produksi yang dikeluarkan murah
· Kelemahan
- Kalau tidak berhati-hati dalam peletakannya, maka akan mudah rusak
- Bahan mudah patah
- Masih menyisakan limbah bekas dari pembuatan barang
- Bahan bakunya (kartu perdana) jumlahnya terbatas, sehingga cukup sulit untuk ditemukan
I. DOKUMENTASI
· Lampiran
Senin, 09 Desember 2013
Senin, 02 Desember 2013
TEKNOLOGI INTERNET SEBAGAI KEBUTUHAN MASYARAKAT DESA
LATAR BELAKANG
Secara umum kebutuhan manusia terdiri atas tiga yaitu kebutuhan primer, kebutuhan sekunder dan kebutuhan tersier. Kebutuhan primer merupakan kebutuhan pokok yang dibutuhkan manusia dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Kebutuhan primer ini berupa makanan, sandang, papan, pakaian dsb. Kebutuhan sekunder merupakan kebutuhan tambahan yang tanpa ada kebutuhan ini masih bisa bertahan hidup. Kebutuhan seperti ini berupa pakaian baru, sepatu, dsb. Kebutuhan tersier merupakan kebutuhan yang dikategorikan kebutuhan mewah. Kebutuhan ini terpenuhi bagi orang-orang yang secara ekonomi dikategorikan mampu. Kebutuhan tersier ini berupa mobil, rumah mewah, motor, dan sebagainya
Seiring dengan perkembangan zaman,teknologi menjadi suatu kebutuhan yang tidak bisa dihindari,dari masyarakat kota hingga pendesaan sudah tidak asing dengan teknologi.Teknologi yang awalnya menjadi kebutuhan terisier, kini berubah menjadi kebutuhan primer. Kemajuan teknologi telah mendorong manusia untuk mengubah alam dan membuat hal-hal baru . Dengan teknologi , sesuatu yang awalnya tidak mungkin dilakukan menadi mungkin untuk dilakukan. Teknologi telah dianggap sebagai alat bagi manusia untuk mengekploitasi lingkungan .
Pemanfaatan teknologi tergantung pada tingkat pendidikan masyarakat.Masyarakat yang kurang memahami penggunaan teknologi dengan baik dan benar akan menimbulkan dampak buruk yang berpengaruh pada perubahan sosial.Biasanya terjadi pada masyarakat desa yang tingkat pendidikannya masih rendah.
Perlu adanya sosialisasi tentang penggunaan teknologi pada masyarakat pedesaan yang tingkat pendidikannnya masih rendah dan kurang memahami pemanfaatan teknologi dengan baik.Seperti contoh pengunaan internet untuk sumber informasi dan wawasan masyarakat.
RUMUSAN MASALAH
Seberapa pentingkah teknologi bagi masyarakat pedesaan?
Bagaimana pemanfaatan teknologi bagi masyarakat pedesaan?
Apa dampak dari perkembangan teknologi bagi masyarakat pedesaan?
PEMBAHASAN
Tekonologi internet menjadi sebuah kebutuhan masyarakat saat ini termasuk masyarakat di daerah pedesaan. Masyarakat saat ini menganggap internet sangat efektif dan efisien untuk melakukan segala sesuatu terutama melakukan pekerjaan dan sarana berkomunikasi tanpa harus bertatap muka.Cara-cara tradisional kini sudah mulai ditinggalkan dengan adanya teknologi. Hal ini menyebabkan terjadinya perubahan sosial pada masyarakat pedesaan.Masyarakat sudah mulai meninggalkan cara-cara tradisional dan menjadikan teknologi modern sebagai suatu kebutuhan yang harus dipenuhi.
Jika ditinjau dari segi pendapatan,internet dapat meningkatkan pendapatan masyarakat karena sangat efektif dan efisien.Terutama untuk media promosi dan jual beli, masyarakat tidak perlu bersusah payah untuk menawarkan dagangannya ke pasar karena dapat dijual secara online.Tentunya hal ini dapat meningkatkan pendapatan masyarakat karena lingkup penjualan tidak hanya di daerah mereka tinggal tetapi dapat mencakup pasar yang luas. Masyarakat yang berbelanja pun sangat dimudahkan dengan belanja online. Dengan online dapat mencari barang yang diinginkan tanpa harus keluar masuk toko, utamanya bagi barang yang bisa dikategorikan langka atau belum dijual di daerah terssebut. Minimal, informasi penjualnya dapat ditemukan di internet, sehingga ketika keluar rumah langsung menuju ke tempat penjualnya.
Media internet juga sangat dibutuhkan untuk mendapatkan informasi,seperti mencari lowongan pekerjaan, jejering sosial dan sebagainya untuk menambah wawasan masyarakat desa. Belajar dari orang lain di satu desa belum tentu bisa dilakukan dikarenakan belum tentu ada orang yang menguasai cara mengoperasikan komputer di suatu desa. Banyak masyarakat di daerah terpencil yang sangat takjub dan bersemangat melihat telepon seluler yang difungsikan sebagai penghubung komunikasi antara orang yang sangat jauh. Dapat dipastikan mereka akan lebih kaget dengan benda lain yang jauh lebih hebat daripada sekedar ponsel. Apalagi saat mereka mengetahui bahwa komputer yang terhubung dengan internet dapat digunakan untuk mencari informasi apapun di dunia ini . Ditambah lagi adanya fasilitas seperti video chat yang membuat orang dimanapun dapat berkomunikasi seperti layaknya duduk berhadapan.Banyak pengetahuan yang bisa di dapatkan melalui internet sehingga memberikan manfaat yang sangat besar untuk perkembangan desa.
Tetapi hal ini juga menjadi suatu masalah dalam hal pemanfaatan,terkadang penggunaan media internet disalahgunakan untuk hal-hal yang bersifat negative.Seperti contoh,di gunakan untuk membuka situs-situs yang berbau pornografi.Hal ini akan menimbulkan masalah jika kurang adanya perhatian dari pihak yang bersangkutan dan masyarakat.
Perlu adanya program pelatihan internet bagi masyarakat desa agar dapat memanfaatkan media internet dengan baik dan benar.Khusunya bagi anak yang masih di bawah umur,hal ini sangat penting untuk menghindari penyalahgunaan untuk ke depan.Dengan adanya pelatihan tersebut masyarakat dapat mengetahui cara penggunaan internet dan pemanfaatnya. Sehingga dapat membuka wawasan dan pengetahuan masyarakat dalam berbagai bidang.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah di sebutkan dapat disimpulkan bahwa masyarakat desa sudah mulai mengenal internet dan menjadikannya sebagai suatu kebutuhan yang harus dipenuhi.Internet juga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dengan berjualan secara online karena lebih efektif dan efisien. Media internet juga sangat dibutuhkan untuk mendapatkan informasi serta memudahkan untuk berkomunikasi sehingga memberikan manfaat yang sangat besar untuk perkembangan desa.
Internet tidak hanya memberikan manfaat,tetapi juga menimbulkan dampak negative.Karena masyarakat dapat mengakses secara bebas situs-situs yang tidak bermanfaat seperti situs yang berbau pornografi.Perlu adanya sosialisasi dan pelatihan internet untuk masyarakat desa.Hal ini dilakukan untuk memberikan pengetahuan tentang cara penggunaan internet dan pemanfaatannya secara baik dan benar. Desa akan mengalami perkembangan secara pesat jika masyarakatnya dapat mengoptimalkan pengunaan internet untuk memperoleh informasi dan wawasan yang luas.
Saran
Bagi pemerintah seharusnya memfasilitasi dan memberikan sosialisasi tentang penggunaan internet untuk daerah-daerah yang masih tertinggal.Bagi masyarakat,hendaknya secara aktif mencari tahu dan memanfaatkan media internet secara optimal karena internet memberikan manfaat yang sangat besar untuk perkembangan desa.Selalu mengawasi pengunaan internet untuk anak-anak karena banyak situs-situs yang menimbulkan dampak negative.
DAFTAR RUJUKAN
http://yudistira-himura-naruto.blogspot.com/2010/04/teknologi-bisa-mengubah-kebutuhan.html
http://popocreations.blogspot.com/2012/11/teknologi-dan-masyarakat.html
http://asepdarmawanhtclampung.blogspot.com/2013/01/expose-lampung-manfaat-komputer-dan.html
jurnal pendidikan non formal volume 5,no 1, maret 2011
Secara umum kebutuhan manusia terdiri atas tiga yaitu kebutuhan primer, kebutuhan sekunder dan kebutuhan tersier. Kebutuhan primer merupakan kebutuhan pokok yang dibutuhkan manusia dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Kebutuhan primer ini berupa makanan, sandang, papan, pakaian dsb. Kebutuhan sekunder merupakan kebutuhan tambahan yang tanpa ada kebutuhan ini masih bisa bertahan hidup. Kebutuhan seperti ini berupa pakaian baru, sepatu, dsb. Kebutuhan tersier merupakan kebutuhan yang dikategorikan kebutuhan mewah. Kebutuhan ini terpenuhi bagi orang-orang yang secara ekonomi dikategorikan mampu. Kebutuhan tersier ini berupa mobil, rumah mewah, motor, dan sebagainya
Seiring dengan perkembangan zaman,teknologi menjadi suatu kebutuhan yang tidak bisa dihindari,dari masyarakat kota hingga pendesaan sudah tidak asing dengan teknologi.Teknologi yang awalnya menjadi kebutuhan terisier, kini berubah menjadi kebutuhan primer. Kemajuan teknologi telah mendorong manusia untuk mengubah alam dan membuat hal-hal baru . Dengan teknologi , sesuatu yang awalnya tidak mungkin dilakukan menadi mungkin untuk dilakukan. Teknologi telah dianggap sebagai alat bagi manusia untuk mengekploitasi lingkungan .
Pemanfaatan teknologi tergantung pada tingkat pendidikan masyarakat.Masyarakat yang kurang memahami penggunaan teknologi dengan baik dan benar akan menimbulkan dampak buruk yang berpengaruh pada perubahan sosial.Biasanya terjadi pada masyarakat desa yang tingkat pendidikannya masih rendah.
Perlu adanya sosialisasi tentang penggunaan teknologi pada masyarakat pedesaan yang tingkat pendidikannnya masih rendah dan kurang memahami pemanfaatan teknologi dengan baik.Seperti contoh pengunaan internet untuk sumber informasi dan wawasan masyarakat.
RUMUSAN MASALAH
Seberapa pentingkah teknologi bagi masyarakat pedesaan?
Bagaimana pemanfaatan teknologi bagi masyarakat pedesaan?
Apa dampak dari perkembangan teknologi bagi masyarakat pedesaan?
PEMBAHASAN
Tekonologi internet menjadi sebuah kebutuhan masyarakat saat ini termasuk masyarakat di daerah pedesaan. Masyarakat saat ini menganggap internet sangat efektif dan efisien untuk melakukan segala sesuatu terutama melakukan pekerjaan dan sarana berkomunikasi tanpa harus bertatap muka.Cara-cara tradisional kini sudah mulai ditinggalkan dengan adanya teknologi. Hal ini menyebabkan terjadinya perubahan sosial pada masyarakat pedesaan.Masyarakat sudah mulai meninggalkan cara-cara tradisional dan menjadikan teknologi modern sebagai suatu kebutuhan yang harus dipenuhi.
Jika ditinjau dari segi pendapatan,internet dapat meningkatkan pendapatan masyarakat karena sangat efektif dan efisien.Terutama untuk media promosi dan jual beli, masyarakat tidak perlu bersusah payah untuk menawarkan dagangannya ke pasar karena dapat dijual secara online.Tentunya hal ini dapat meningkatkan pendapatan masyarakat karena lingkup penjualan tidak hanya di daerah mereka tinggal tetapi dapat mencakup pasar yang luas. Masyarakat yang berbelanja pun sangat dimudahkan dengan belanja online. Dengan online dapat mencari barang yang diinginkan tanpa harus keluar masuk toko, utamanya bagi barang yang bisa dikategorikan langka atau belum dijual di daerah terssebut. Minimal, informasi penjualnya dapat ditemukan di internet, sehingga ketika keluar rumah langsung menuju ke tempat penjualnya.
Media internet juga sangat dibutuhkan untuk mendapatkan informasi,seperti mencari lowongan pekerjaan, jejering sosial dan sebagainya untuk menambah wawasan masyarakat desa. Belajar dari orang lain di satu desa belum tentu bisa dilakukan dikarenakan belum tentu ada orang yang menguasai cara mengoperasikan komputer di suatu desa. Banyak masyarakat di daerah terpencil yang sangat takjub dan bersemangat melihat telepon seluler yang difungsikan sebagai penghubung komunikasi antara orang yang sangat jauh. Dapat dipastikan mereka akan lebih kaget dengan benda lain yang jauh lebih hebat daripada sekedar ponsel. Apalagi saat mereka mengetahui bahwa komputer yang terhubung dengan internet dapat digunakan untuk mencari informasi apapun di dunia ini . Ditambah lagi adanya fasilitas seperti video chat yang membuat orang dimanapun dapat berkomunikasi seperti layaknya duduk berhadapan.Banyak pengetahuan yang bisa di dapatkan melalui internet sehingga memberikan manfaat yang sangat besar untuk perkembangan desa.
Tetapi hal ini juga menjadi suatu masalah dalam hal pemanfaatan,terkadang penggunaan media internet disalahgunakan untuk hal-hal yang bersifat negative.Seperti contoh,di gunakan untuk membuka situs-situs yang berbau pornografi.Hal ini akan menimbulkan masalah jika kurang adanya perhatian dari pihak yang bersangkutan dan masyarakat.
Perlu adanya program pelatihan internet bagi masyarakat desa agar dapat memanfaatkan media internet dengan baik dan benar.Khusunya bagi anak yang masih di bawah umur,hal ini sangat penting untuk menghindari penyalahgunaan untuk ke depan.Dengan adanya pelatihan tersebut masyarakat dapat mengetahui cara penggunaan internet dan pemanfaatnya. Sehingga dapat membuka wawasan dan pengetahuan masyarakat dalam berbagai bidang.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah di sebutkan dapat disimpulkan bahwa masyarakat desa sudah mulai mengenal internet dan menjadikannya sebagai suatu kebutuhan yang harus dipenuhi.Internet juga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dengan berjualan secara online karena lebih efektif dan efisien. Media internet juga sangat dibutuhkan untuk mendapatkan informasi serta memudahkan untuk berkomunikasi sehingga memberikan manfaat yang sangat besar untuk perkembangan desa.
Internet tidak hanya memberikan manfaat,tetapi juga menimbulkan dampak negative.Karena masyarakat dapat mengakses secara bebas situs-situs yang tidak bermanfaat seperti situs yang berbau pornografi.Perlu adanya sosialisasi dan pelatihan internet untuk masyarakat desa.Hal ini dilakukan untuk memberikan pengetahuan tentang cara penggunaan internet dan pemanfaatannya secara baik dan benar. Desa akan mengalami perkembangan secara pesat jika masyarakatnya dapat mengoptimalkan pengunaan internet untuk memperoleh informasi dan wawasan yang luas.
Saran
Bagi pemerintah seharusnya memfasilitasi dan memberikan sosialisasi tentang penggunaan internet untuk daerah-daerah yang masih tertinggal.Bagi masyarakat,hendaknya secara aktif mencari tahu dan memanfaatkan media internet secara optimal karena internet memberikan manfaat yang sangat besar untuk perkembangan desa.Selalu mengawasi pengunaan internet untuk anak-anak karena banyak situs-situs yang menimbulkan dampak negative.
DAFTAR RUJUKAN
http://yudistira-himura-naruto.blogspot.com/2010/04/teknologi-bisa-mengubah-kebutuhan.html
http://popocreations.blogspot.com/2012/11/teknologi-dan-masyarakat.html
http://asepdarmawanhtclampung.blogspot.com/2013/01/expose-lampung-manfaat-komputer-dan.html
jurnal pendidikan non formal volume 5,no 1, maret 2011
PARENTING EDUCATION
LATAR BELAKANG
Orang tua kerap kali bertanya-tanya mengapa sementara anak menikmati sekolah, suka belajar, dan berprestasi bagus diruang kelas, sedangkan anak-anak lain yang sama mampu, sedemikian bersifat negatif terhadap sekolah, menghindari belajar dan kurang berprestasi.Bahkan orang-orang tua yang bijak menjadi kebingungan karena anak yang biasanya mereka ketahui cerdas dan bahagia, menjadi “tertutup” untuk belajar. Ketertutupan mereka kadang-kadang mulai pada kelas 1, meski banyak anak meninggalkan pendidikan di sekolah lanjutan pertama atau sekolah menengah umum bahkan di perguruan tinggi.
Anak-anak yang pandai tidak dengan sendirinya memenuhi janji awal mereka.Orang kerap menyalahkan sekolah untuk maslah-masalah anak. Sungguh, sekolah dan guru amat penting dan dapat berbuat banyak untuk mendorong belajar anak-anak.Pengalaman sekolah yang positif meningkatkan kemungkinan pengalaman hidup yang positif.Pendidikan masih merupakan jalan yang paling efektif untuk mobilits keatas, keberhasilan, dan pemenuhan hidup.
Sebagai orang tua mempunyai dampak yang paling dramatic dan positif pada pendidikan anak-anak, tidak hanya selama masa kanak-kanak mereka, tidak hanya selama masa kanak-kanak mereka, tetapi juga seluruh masa depan mereka.Maka dalam makalah ini kami akan membahas tetntang bagaimana cara orang tua mendidik anak dengan bijak.
RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana cara orangtua mendidik anak dengan bijak ?
2. Bagaimana cara orangtua memberdayakan Anak-anak dengan V Cinta?
3. Apakah kebiasaan mengajar yang mendorong anak belajar?
TUJUAN
1. Untuk mengetahui bagaimana orangtua mendidik anak dengan bijak
2. Untuk mengetahui bagaimana orangtua memberdayaan Anak-anak dengan V Cinta
3. Untuk mengetahui kebiasaan mengajar yang mendorong anak belajar
MANFAAT
Dapat mengetahui bagaimana cara orangtua dalam mendidik Anak-anak dengan bijak dan bagaimana cara orangtua dalam mengatasi masalah-masalah yang dihadapi oleh anak.
PEMBAHASAN
MEMBERDAYAKAN ANAK-ANAK DENGAN V CINTA
Cinta berbentuk V mendorong anak-anak mengembangkan bakat, kebebasan, dan kekuasaaan. Pemberdayaan yang bertahap-tahap jauh lebih lancar dan enak baik anak-anak remaja, maupun orang tua, dan menciptakan suasana yang sesuai ketika anak-anak dapat disemangati untuk belajar.
1.Pujian
Membaca bagi anak-anak, berdiskusi, berbagi minat, menjawab pertanyaan mereka tentu memperbanyak pembendaharaan kata, memperluas pengetahuan dan kecerdasan mereka. Pujian, perhatian, dan dorongan yang positif merupakan hal yang baik bagi anak-anak. Pujian merupakan komunikator nilai-nilai orang dewasa efektif dan menjadi alat yang amat penting bagi orang tua untuk membimbing anak-anak. Kesenangan orang tua yang dinyatakan merupakan motivator awal yang paling kuat.
a. Terlalu banyak pujian, terlalu banyak hal yang baik
Sementara itu, orang tua yang mengakui nilai pujian membuat pengandaian, jika pujian itu baik maka lebih banyak pujian pasti lebih baik. Orang tua lain mengandaikan, jika mereka memuji anak-anak dengan royal, konsep diri anak akan terbangun lebih baik. Namun, keduanya menjadi “hal yang terlalu banyak”. Pujian yang terlalu banyak dapat membuat anak-anak anda menjadi bergantung pada puian atau “kecanduan pujian”. Pujian yang royal dapat mengakibatkan pada diri anak-anak anda merasa terlalu tertekan karena mereka berpendapat, mereka harus memenuhi standar” yang luar biasa dan mustahil yang disampaikan oleh pujian anda. Untuk membimbing anak-anak anda tanpa menekan mereka, pujilah mereka dengan nilai-nilai yang kita ingin mereka hayati dan ketahuilah, meeka tidak boleh dibebani dengan harapan-harapan yang mustahil. Misalnya anda dapat memuji anak-anak anda sebagai “ pekerja yang baik” atau seperti “cerdas”, “kreatif”, “keatif”, “baik”, atau “menarik”. Lebih baik hindarilah kata-kata, seperti “cemerlang”, “luar biasa”, “sempurna”, “mencengangkan”, “spektakuler”, “jenius”, “paling baik”, “paling cantik” atau “pavorite”. Kata-kata seperti “pekerja yang baik” adalah sifat-sifat yang dapat mereka kendalikan dengan usaha-usaha mereka. Sebaliknya, kata-kata seperti “cemerlang” dimasukan kedalam hati sebagai hal-hal yang mestahil untuk di capai dan pesan-pesan yang amat kompetitif. Pastikanlah untuk menekankan agar anak-anak bekerja dan bermain sendiri sebentar setiap hari sehingga mereka merasakan kesenangan studi dan mereka tidak bergantung pada pujian.
b. Memberdayakan Anak Anda dengan Kekuasaan menjadi Anak
Peda anak-anak masih kecil, mereka menuntut jumlah kekuasaan yang kecil. Pada waktu mereka bertambah umur dan berkembang kedewasaan dan tanggung jawab, mereka, sebaiknya meeka dibri kekuaaan yang lebih besar. Jangan memperlakukan anak-anak sebagai orang dewasa kecil. Berilah mereka pilihan-pilihan anak kecil bukn orang dewasa. Jangan berkonsultasi dengan mereka tentang segala hal atau mengandaikan, mereka dapat mengikuti pengalaman-pengalaman dan perasaan-perasaan anda. Biarkanlah mereka mengharapkan hak-hak khusus dan kekuasaan orang dewasa, dan memperbolehkan mereka secara bertahap mendapatkan status orang dewasa.
c. Tekhnik-tekhnik Bertanggung jawab bagi Orangtua
1. Ganjaran dan Hukuman
Kohlberg menjelaskan tahap-tahap awal moralitas dibentuk oleh ganaran dan hukuman orangtua. Meskipun orang-orang dewasa menggunakan tahap-tahap itu sejak masa lampau yang tak dapat diingat lagi untuk membimbing anak-anak belajar, teori-teori dan penelitian baru kapan menggunakan dan kapan tidak menggunakannya pendekatan-pendekatan berdasarkan akal sehat dari masa lampau. Tujuan hukuman dan pujian adalah untuk membantuk anak-anak belajar-belajar untuk belajar, belajar untuk hidup.
Sasaran memberi model untuk kontinuum dan keberagaman ganjaran dan hukuman. Mata sapi atau titik dari sasaran itu merupakan ganjaran intrinsik. Ganjaran-ganaran intrinsic merupakan kepuasan dari menghasilkan kerja yang bermutu atau kegiatan-kegiatan sederhana yang menyenangkan, yaitu anak-anak mengembangkan minat dan terlibat. Kegairahan dan kegembiraan belajar mendatangkan ganjaran-ganjaran intrinsic. Sasaran anda adalah mendorong banyak ganjaran yang tepat sasaran bagi pengalaman-pengalaman belajar anak-anak. Melihat dampak ganjaran-ganjaran intrinsic, amatilah anak umur satu tahun yang menjatuhkan kotak-kotak ke dalam wadahnya, membuangnya, lalu mengulang kegiatan atau perhatikanlah seorang seniman anak SMU tenggelam berjam-jam dalam menggambar dengan cat air.
2. Mencoba untuk mencapai sasaran
Diberikan oleh orangtua, guru-guru dan para anggota keluarga dekat. Perhatian efektif untuk mengajar anak-anak untuk menjadi pelajar, pekerja dan pemikir. Bila orang-orang dewasa yang penting senang dengan prestasi anak-anak, puian dan minat mereka menjadi ganjaran; kekecewaan atau kurang minat mereka dirasa sebagai hukuman.
a. Kesenangan dan kekecewaan anda amatlah efektif untuk memotivasi anak-anak anda.
b. Perhatian pribadi orang-orang dewasa yang penting dan akibat-akibat wajar lebih diutamakan daripada dua lingkaran ganjaran dan hukuman dari sasaran bagian luar yang luas.
c. Ganjaran-ganjaran berupa tanda paling efektif bila digunakan sementara sebagai jembatan menuju ke lingkaran-lingkaran sasaran yang lebih dalam dan bila ganjaran-ganjaran lain yang kurang terasa tidak berhasil.
d. Penggunaan ganjaran material yang terlalu banyak dapat mengakibatkan tanpa sengaja mengajari anak-anak untuk memanipulasi orang dewasa demi mendapatkan tanda. Misalnya, anak muda yang mendapatkan uang untuk menyelesaikan tugas sekolahnya berhenti mengerjakan tugas itu. Ia minta tambahan uang untuk melanjutkan menyelesaikan tugas itu.
e. Gunakanlah tanda-tanda penghukuman dengan tidak terlalu sering
f. Yang paling penting adalah janganlah member ganjaran terlalu banyak atau memberi hukuman terlalu banyak.
Jika anda melakukannya mereka tidak akan mencapai sasaran utama belajar karena mereka belajar untuk tergantung dan mengharapkan perundingan untuk segala kegiatan mereka.
3. Terlalu banyak hukuman dan perlawanan
Memberi hukuman terlalu banyak dapat menciptakan depresi pada anak-anak dependen yang kurang percaya diri. Anak-anak itu secara harfiah menyerah. Mereka tak percaya, diri mereka mampu berbuat sesuatu untuk menyelesaikan masalah-masalah mereka.
4. Pegangan dalam menghukum
a. Hukumlah dengan tenang.
b. Hukumlah dalam waktu singkat, sepuluh menit, satu hari, atau ketika sore, biasanya cukup.
c. Bila anda mengambil telepon, sepeda dan lain-lain, janganlah berharap anak anda akan mengatakan kepada anda , anda benar. Biasanya mereka mengatakan “aku tak perduli” “tidak adil itu”. Sesungguhnya mereka perduli dan tak mau mengatakan apa-apa.
d. Menampar lebih dari dari satu kali jarang mendatangkan hasil,hanya memberikan contok kekerasan.
e. Jika di jatuhkan hukuman jangan tarik kembali.
f. Tetap knsisten dan tegas
g. Jangan menambahkan hukuman-hukuman, karena akan menambah kemarahan anak.
MENDIDIK ANAK DENGAN BIJAK
Orang tua seringkali mengambil tanggung jawab anak dengan membantunya untuk melaksanakan tanggung jawab tersebut. Padahal sudah ada kesepakatan bahwa tanggung jawab tersebut adalah milik anak.
Ada banyak alasan mengapa mereka mengambil tanggung jawab tersebut. Pertama, mereka tidak rela jika anak mengalami kesulitan seperti apa yang pernah alami masa lampau. Kedua, mereka menginginkan hasil sempurna dari tanggung jawab yang dilaksanakan oleh anaknya. Sehingga tidak siap untuk menerima kenyataan bahwa hasil tanggung jawab anaknya masih banyak salahnya. Ketiga, orang tua tidak sabar untuk menunggu bahwa setiap tanggung jawab yang tidak baik akan kembali kepada anak.
Saatnya kita mengembalikan tanggung jawab kepada anak kita. Kita memilih beberapa tanggung jawab yang memang mampu dilakukan oleh anak dengan baik. Kita dampingi dan kita bimbing pada setiap tahapan tanggung jawab kemudian kita berikan semuanya kepada mereka. Jika muncul beberapa kesalahan dan keterlambatan, kita buka wacana untuk mengevaluasi dengan hati yang tenang dan optimis bahwa anak kita akan dapat melaksanakannya dengan baik.
KEBIASAAN MENGAJAR YANG MENDORONG ANAK BELAJAR
1. Berinvestasi dalam perencana harian atau notebook tugas. Tunjukkan anak Anda cara menggunakan buku tugas sebagai cara untuk mengatur tugas pekerjaan rumahnya. Dia harus terbiasa untuk menulis tugas di akhir setiap kelas (dalam cara yang ia dapat dengan mudah menafsirkan), termasuk notasi sebagai bahan apa ia akan perlu untuk menyelesaikan pekerjaan rumah dan membuat catatan mengenai tanggal jatuh tempo. Kadang-kadang membantu untuk warna-kode setiap kelas untuk kemudahan referensi.
2. Tentukan tempat untuk pekerjaan rumah. Dimana studi anak Anda akan sering bergantung pada bagaimana motivasi diri dia sebagai seorang pembelajar. Beberapa siswa bekerja lebih baik dalam privasi kamar mereka sendiri, sementara yang lain harus di daerah tinggi lalu lintas dari rumah sehingga seseorang bisa mendorong mereka untuk terus bergerak. Di mana pun tempat itu, membantu anak Anda kosongkan dari gangguan dan mengajar dia untuk memeriksa bahwa itu penuh dengan persediaan yang diperlukan sebelum awal dia belajar.
3. Membedakan antara mengerjakan PR dan belajar. Pekerjaan rumah adalah tugas yang perlu dikembalikan kepada guru, tapi belajar akan ke material untuk memastikan itu dipahami dan telah dipelajari. Seringkali siswa berpikir bahwa mendapatkan pekerjaan rumah dilakukan mengurangi mereka dari tugas belajar, tapi itu bukan sejauh mana seluruh proses.
4. Tentukan waktu tertentu untuk pekerjaan rumah dan belajar. Bekerja di sekitar kegiatan lain anak Anda dan datang dengan blok waktu yang disisihkan khusus untuk belajar. Bahkan jika pekerjaan rumahnya selesai sebelum waktu habis, mengajarkan dia untuk menggunakan waktu tambahan untuk meninjau membaca atau pekerjaan lain selama waktu itu. Ini akan mengurangi kebutuhan untuk “menjejalkan” tepat sebelum tes.
5. Dorong anak Anda untuk membuat catatan saat dia membaca. Banyak anak memiliki kesulitan membaca waktu untuk menyelesaikan analisis makna dan tema. Sangat penting untuk membedakan antara membaca untuk kesenangan dan membaca tujuan. Mengambil catatan tentang peristiwa utama dan reaksi karakter kepada mereka ketika membaca sebuah buku untuk sekolah dapat membantu siswa membuat hubungan bahwa mereka tidak akan jika tidak membuat.
6. Membantu merencanakan anak Anda untuk tugas jangka panjang. Dia mungkin mengalami kesulitan mencari tahu cara memecahkan laporan besar atau proyek ke dalam langkah-langkah yang lebih kecil. Dengan kalender di depan Anda, membantunya memecah proyek menjadi komponen yang membangun pada setiap penelitian, lain seperti, notetaking, menulis dan menciptakan tampilan visual. Kemudian gunakan kalender untuk menulis dengan ketika masing-masing langkah harus diselesaikan dalam rangka untuk memiliki tugas yang dilakukan (dan baik dilakukan) pada waktunya.
7. Terlibat. Tahu apa tugas-tugas anak Anda dan ketika dia tes. Cobalah untuk kuis di atas materi sebelum tes atau atas dasar malam untuk memastikan dia memahami pekerjaan. Selain itu, pastikan anak Anda tahu dia selalu dapat datang kepada Anda untuk meminta bantuan dengan sesuatu yang memberikan masalah-nya.
KESIMPULAN
Peran orang tua sangatlah penting untuk mendorong anak-anak mengembangkan bakat, kebebasan, dan kekuasaaan. Pemberdayaan yang bertahap-tahap jauh lebih lancar dan enak baik anak-anak remaja, maupun orang tua, dan menciptakan suasana yang sesuai ketika anak-anak dapat disemangati untuk belajar. Pujian, perhatian, dan dorongan yang positif merupakan hal yang baik bagi anak-anak. Tujuan hukuman dan pujian adalah untuk membantuk anak-anak belajar-belajar untuk belajar.
Orang tua sebaiknya memberikan tanggung jawab kepada anak dan membantunya melaksanakan tanggung jawab tersebut. Kita memilih beberapa tanggung jawab yang memang mampu dilakukan oleh anak dengan baik. Kita dampingi dan kita bimbing pada setiap tahapan tanggung jawab kemudian kita berikan semuanya kepada mereka. Jika muncul beberapa kesalahan dan keterlambatan, kita buka wacana untuk mengevaluasi dengan hati yang tenang dan optimis bahwa anak kita akan dapat melaksanakannya dengan baik.
Kebiasaan yang mendorong anak belajar antara lain,a) Berinvestasi dalam perencana harian atau notebook tugas, b) Menentukan waktu yang tepat untuk pekerjaan rumah, c) membedakan antara mengerjakan PR dan belajar, d) menentukan tempat untuk belajar, e) mendorong anak untuk membuat catatan saat dia membaca, f) Membantu merencanakan anak untuk tugas jangka panjang, g) terlibat dalam setiap kegiatan belajar anak.
DAFTAR PUSTAKA
Rimm,Sylvia (1998) Smart parenting,mendidik anak dengan bijak , jakarta; PT Grasindo.
http://edukasi.kompasiana.com/2011/04/24/cara-mengajar-anak-untuk-mengembangkan-kebiasaan-belajar-yang-baik-358327.html
Orang tua kerap kali bertanya-tanya mengapa sementara anak menikmati sekolah, suka belajar, dan berprestasi bagus diruang kelas, sedangkan anak-anak lain yang sama mampu, sedemikian bersifat negatif terhadap sekolah, menghindari belajar dan kurang berprestasi.Bahkan orang-orang tua yang bijak menjadi kebingungan karena anak yang biasanya mereka ketahui cerdas dan bahagia, menjadi “tertutup” untuk belajar. Ketertutupan mereka kadang-kadang mulai pada kelas 1, meski banyak anak meninggalkan pendidikan di sekolah lanjutan pertama atau sekolah menengah umum bahkan di perguruan tinggi.
Anak-anak yang pandai tidak dengan sendirinya memenuhi janji awal mereka.Orang kerap menyalahkan sekolah untuk maslah-masalah anak. Sungguh, sekolah dan guru amat penting dan dapat berbuat banyak untuk mendorong belajar anak-anak.Pengalaman sekolah yang positif meningkatkan kemungkinan pengalaman hidup yang positif.Pendidikan masih merupakan jalan yang paling efektif untuk mobilits keatas, keberhasilan, dan pemenuhan hidup.
Sebagai orang tua mempunyai dampak yang paling dramatic dan positif pada pendidikan anak-anak, tidak hanya selama masa kanak-kanak mereka, tidak hanya selama masa kanak-kanak mereka, tetapi juga seluruh masa depan mereka.Maka dalam makalah ini kami akan membahas tetntang bagaimana cara orang tua mendidik anak dengan bijak.
RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana cara orangtua mendidik anak dengan bijak ?
2. Bagaimana cara orangtua memberdayakan Anak-anak dengan V Cinta?
3. Apakah kebiasaan mengajar yang mendorong anak belajar?
TUJUAN
1. Untuk mengetahui bagaimana orangtua mendidik anak dengan bijak
2. Untuk mengetahui bagaimana orangtua memberdayaan Anak-anak dengan V Cinta
3. Untuk mengetahui kebiasaan mengajar yang mendorong anak belajar
MANFAAT
Dapat mengetahui bagaimana cara orangtua dalam mendidik Anak-anak dengan bijak dan bagaimana cara orangtua dalam mengatasi masalah-masalah yang dihadapi oleh anak.
PEMBAHASAN
MEMBERDAYAKAN ANAK-ANAK DENGAN V CINTA
Cinta berbentuk V mendorong anak-anak mengembangkan bakat, kebebasan, dan kekuasaaan. Pemberdayaan yang bertahap-tahap jauh lebih lancar dan enak baik anak-anak remaja, maupun orang tua, dan menciptakan suasana yang sesuai ketika anak-anak dapat disemangati untuk belajar.
1.Pujian
Membaca bagi anak-anak, berdiskusi, berbagi minat, menjawab pertanyaan mereka tentu memperbanyak pembendaharaan kata, memperluas pengetahuan dan kecerdasan mereka. Pujian, perhatian, dan dorongan yang positif merupakan hal yang baik bagi anak-anak. Pujian merupakan komunikator nilai-nilai orang dewasa efektif dan menjadi alat yang amat penting bagi orang tua untuk membimbing anak-anak. Kesenangan orang tua yang dinyatakan merupakan motivator awal yang paling kuat.
a. Terlalu banyak pujian, terlalu banyak hal yang baik
Sementara itu, orang tua yang mengakui nilai pujian membuat pengandaian, jika pujian itu baik maka lebih banyak pujian pasti lebih baik. Orang tua lain mengandaikan, jika mereka memuji anak-anak dengan royal, konsep diri anak akan terbangun lebih baik. Namun, keduanya menjadi “hal yang terlalu banyak”. Pujian yang terlalu banyak dapat membuat anak-anak anda menjadi bergantung pada puian atau “kecanduan pujian”. Pujian yang royal dapat mengakibatkan pada diri anak-anak anda merasa terlalu tertekan karena mereka berpendapat, mereka harus memenuhi standar” yang luar biasa dan mustahil yang disampaikan oleh pujian anda. Untuk membimbing anak-anak anda tanpa menekan mereka, pujilah mereka dengan nilai-nilai yang kita ingin mereka hayati dan ketahuilah, meeka tidak boleh dibebani dengan harapan-harapan yang mustahil. Misalnya anda dapat memuji anak-anak anda sebagai “ pekerja yang baik” atau seperti “cerdas”, “kreatif”, “keatif”, “baik”, atau “menarik”. Lebih baik hindarilah kata-kata, seperti “cemerlang”, “luar biasa”, “sempurna”, “mencengangkan”, “spektakuler”, “jenius”, “paling baik”, “paling cantik” atau “pavorite”. Kata-kata seperti “pekerja yang baik” adalah sifat-sifat yang dapat mereka kendalikan dengan usaha-usaha mereka. Sebaliknya, kata-kata seperti “cemerlang” dimasukan kedalam hati sebagai hal-hal yang mestahil untuk di capai dan pesan-pesan yang amat kompetitif. Pastikanlah untuk menekankan agar anak-anak bekerja dan bermain sendiri sebentar setiap hari sehingga mereka merasakan kesenangan studi dan mereka tidak bergantung pada pujian.
b. Memberdayakan Anak Anda dengan Kekuasaan menjadi Anak
Peda anak-anak masih kecil, mereka menuntut jumlah kekuasaan yang kecil. Pada waktu mereka bertambah umur dan berkembang kedewasaan dan tanggung jawab, mereka, sebaiknya meeka dibri kekuaaan yang lebih besar. Jangan memperlakukan anak-anak sebagai orang dewasa kecil. Berilah mereka pilihan-pilihan anak kecil bukn orang dewasa. Jangan berkonsultasi dengan mereka tentang segala hal atau mengandaikan, mereka dapat mengikuti pengalaman-pengalaman dan perasaan-perasaan anda. Biarkanlah mereka mengharapkan hak-hak khusus dan kekuasaan orang dewasa, dan memperbolehkan mereka secara bertahap mendapatkan status orang dewasa.
c. Tekhnik-tekhnik Bertanggung jawab bagi Orangtua
1. Ganjaran dan Hukuman
Kohlberg menjelaskan tahap-tahap awal moralitas dibentuk oleh ganaran dan hukuman orangtua. Meskipun orang-orang dewasa menggunakan tahap-tahap itu sejak masa lampau yang tak dapat diingat lagi untuk membimbing anak-anak belajar, teori-teori dan penelitian baru kapan menggunakan dan kapan tidak menggunakannya pendekatan-pendekatan berdasarkan akal sehat dari masa lampau. Tujuan hukuman dan pujian adalah untuk membantuk anak-anak belajar-belajar untuk belajar, belajar untuk hidup.
Sasaran memberi model untuk kontinuum dan keberagaman ganjaran dan hukuman. Mata sapi atau titik dari sasaran itu merupakan ganjaran intrinsik. Ganjaran-ganaran intrinsic merupakan kepuasan dari menghasilkan kerja yang bermutu atau kegiatan-kegiatan sederhana yang menyenangkan, yaitu anak-anak mengembangkan minat dan terlibat. Kegairahan dan kegembiraan belajar mendatangkan ganjaran-ganjaran intrinsic. Sasaran anda adalah mendorong banyak ganjaran yang tepat sasaran bagi pengalaman-pengalaman belajar anak-anak. Melihat dampak ganjaran-ganjaran intrinsic, amatilah anak umur satu tahun yang menjatuhkan kotak-kotak ke dalam wadahnya, membuangnya, lalu mengulang kegiatan atau perhatikanlah seorang seniman anak SMU tenggelam berjam-jam dalam menggambar dengan cat air.
2. Mencoba untuk mencapai sasaran
Diberikan oleh orangtua, guru-guru dan para anggota keluarga dekat. Perhatian efektif untuk mengajar anak-anak untuk menjadi pelajar, pekerja dan pemikir. Bila orang-orang dewasa yang penting senang dengan prestasi anak-anak, puian dan minat mereka menjadi ganjaran; kekecewaan atau kurang minat mereka dirasa sebagai hukuman.
a. Kesenangan dan kekecewaan anda amatlah efektif untuk memotivasi anak-anak anda.
b. Perhatian pribadi orang-orang dewasa yang penting dan akibat-akibat wajar lebih diutamakan daripada dua lingkaran ganjaran dan hukuman dari sasaran bagian luar yang luas.
c. Ganjaran-ganjaran berupa tanda paling efektif bila digunakan sementara sebagai jembatan menuju ke lingkaran-lingkaran sasaran yang lebih dalam dan bila ganjaran-ganjaran lain yang kurang terasa tidak berhasil.
d. Penggunaan ganjaran material yang terlalu banyak dapat mengakibatkan tanpa sengaja mengajari anak-anak untuk memanipulasi orang dewasa demi mendapatkan tanda. Misalnya, anak muda yang mendapatkan uang untuk menyelesaikan tugas sekolahnya berhenti mengerjakan tugas itu. Ia minta tambahan uang untuk melanjutkan menyelesaikan tugas itu.
e. Gunakanlah tanda-tanda penghukuman dengan tidak terlalu sering
f. Yang paling penting adalah janganlah member ganjaran terlalu banyak atau memberi hukuman terlalu banyak.
Jika anda melakukannya mereka tidak akan mencapai sasaran utama belajar karena mereka belajar untuk tergantung dan mengharapkan perundingan untuk segala kegiatan mereka.
3. Terlalu banyak hukuman dan perlawanan
Memberi hukuman terlalu banyak dapat menciptakan depresi pada anak-anak dependen yang kurang percaya diri. Anak-anak itu secara harfiah menyerah. Mereka tak percaya, diri mereka mampu berbuat sesuatu untuk menyelesaikan masalah-masalah mereka.
4. Pegangan dalam menghukum
a. Hukumlah dengan tenang.
b. Hukumlah dalam waktu singkat, sepuluh menit, satu hari, atau ketika sore, biasanya cukup.
c. Bila anda mengambil telepon, sepeda dan lain-lain, janganlah berharap anak anda akan mengatakan kepada anda , anda benar. Biasanya mereka mengatakan “aku tak perduli” “tidak adil itu”. Sesungguhnya mereka perduli dan tak mau mengatakan apa-apa.
d. Menampar lebih dari dari satu kali jarang mendatangkan hasil,hanya memberikan contok kekerasan.
e. Jika di jatuhkan hukuman jangan tarik kembali.
f. Tetap knsisten dan tegas
g. Jangan menambahkan hukuman-hukuman, karena akan menambah kemarahan anak.
MENDIDIK ANAK DENGAN BIJAK
Orang tua seringkali mengambil tanggung jawab anak dengan membantunya untuk melaksanakan tanggung jawab tersebut. Padahal sudah ada kesepakatan bahwa tanggung jawab tersebut adalah milik anak.
Ada banyak alasan mengapa mereka mengambil tanggung jawab tersebut. Pertama, mereka tidak rela jika anak mengalami kesulitan seperti apa yang pernah alami masa lampau. Kedua, mereka menginginkan hasil sempurna dari tanggung jawab yang dilaksanakan oleh anaknya. Sehingga tidak siap untuk menerima kenyataan bahwa hasil tanggung jawab anaknya masih banyak salahnya. Ketiga, orang tua tidak sabar untuk menunggu bahwa setiap tanggung jawab yang tidak baik akan kembali kepada anak.
Saatnya kita mengembalikan tanggung jawab kepada anak kita. Kita memilih beberapa tanggung jawab yang memang mampu dilakukan oleh anak dengan baik. Kita dampingi dan kita bimbing pada setiap tahapan tanggung jawab kemudian kita berikan semuanya kepada mereka. Jika muncul beberapa kesalahan dan keterlambatan, kita buka wacana untuk mengevaluasi dengan hati yang tenang dan optimis bahwa anak kita akan dapat melaksanakannya dengan baik.
KEBIASAAN MENGAJAR YANG MENDORONG ANAK BELAJAR
1. Berinvestasi dalam perencana harian atau notebook tugas. Tunjukkan anak Anda cara menggunakan buku tugas sebagai cara untuk mengatur tugas pekerjaan rumahnya. Dia harus terbiasa untuk menulis tugas di akhir setiap kelas (dalam cara yang ia dapat dengan mudah menafsirkan), termasuk notasi sebagai bahan apa ia akan perlu untuk menyelesaikan pekerjaan rumah dan membuat catatan mengenai tanggal jatuh tempo. Kadang-kadang membantu untuk warna-kode setiap kelas untuk kemudahan referensi.
2. Tentukan tempat untuk pekerjaan rumah. Dimana studi anak Anda akan sering bergantung pada bagaimana motivasi diri dia sebagai seorang pembelajar. Beberapa siswa bekerja lebih baik dalam privasi kamar mereka sendiri, sementara yang lain harus di daerah tinggi lalu lintas dari rumah sehingga seseorang bisa mendorong mereka untuk terus bergerak. Di mana pun tempat itu, membantu anak Anda kosongkan dari gangguan dan mengajar dia untuk memeriksa bahwa itu penuh dengan persediaan yang diperlukan sebelum awal dia belajar.
3. Membedakan antara mengerjakan PR dan belajar. Pekerjaan rumah adalah tugas yang perlu dikembalikan kepada guru, tapi belajar akan ke material untuk memastikan itu dipahami dan telah dipelajari. Seringkali siswa berpikir bahwa mendapatkan pekerjaan rumah dilakukan mengurangi mereka dari tugas belajar, tapi itu bukan sejauh mana seluruh proses.
4. Tentukan waktu tertentu untuk pekerjaan rumah dan belajar. Bekerja di sekitar kegiatan lain anak Anda dan datang dengan blok waktu yang disisihkan khusus untuk belajar. Bahkan jika pekerjaan rumahnya selesai sebelum waktu habis, mengajarkan dia untuk menggunakan waktu tambahan untuk meninjau membaca atau pekerjaan lain selama waktu itu. Ini akan mengurangi kebutuhan untuk “menjejalkan” tepat sebelum tes.
5. Dorong anak Anda untuk membuat catatan saat dia membaca. Banyak anak memiliki kesulitan membaca waktu untuk menyelesaikan analisis makna dan tema. Sangat penting untuk membedakan antara membaca untuk kesenangan dan membaca tujuan. Mengambil catatan tentang peristiwa utama dan reaksi karakter kepada mereka ketika membaca sebuah buku untuk sekolah dapat membantu siswa membuat hubungan bahwa mereka tidak akan jika tidak membuat.
6. Membantu merencanakan anak Anda untuk tugas jangka panjang. Dia mungkin mengalami kesulitan mencari tahu cara memecahkan laporan besar atau proyek ke dalam langkah-langkah yang lebih kecil. Dengan kalender di depan Anda, membantunya memecah proyek menjadi komponen yang membangun pada setiap penelitian, lain seperti, notetaking, menulis dan menciptakan tampilan visual. Kemudian gunakan kalender untuk menulis dengan ketika masing-masing langkah harus diselesaikan dalam rangka untuk memiliki tugas yang dilakukan (dan baik dilakukan) pada waktunya.
7. Terlibat. Tahu apa tugas-tugas anak Anda dan ketika dia tes. Cobalah untuk kuis di atas materi sebelum tes atau atas dasar malam untuk memastikan dia memahami pekerjaan. Selain itu, pastikan anak Anda tahu dia selalu dapat datang kepada Anda untuk meminta bantuan dengan sesuatu yang memberikan masalah-nya.
KESIMPULAN
Peran orang tua sangatlah penting untuk mendorong anak-anak mengembangkan bakat, kebebasan, dan kekuasaaan. Pemberdayaan yang bertahap-tahap jauh lebih lancar dan enak baik anak-anak remaja, maupun orang tua, dan menciptakan suasana yang sesuai ketika anak-anak dapat disemangati untuk belajar. Pujian, perhatian, dan dorongan yang positif merupakan hal yang baik bagi anak-anak. Tujuan hukuman dan pujian adalah untuk membantuk anak-anak belajar-belajar untuk belajar.
Orang tua sebaiknya memberikan tanggung jawab kepada anak dan membantunya melaksanakan tanggung jawab tersebut. Kita memilih beberapa tanggung jawab yang memang mampu dilakukan oleh anak dengan baik. Kita dampingi dan kita bimbing pada setiap tahapan tanggung jawab kemudian kita berikan semuanya kepada mereka. Jika muncul beberapa kesalahan dan keterlambatan, kita buka wacana untuk mengevaluasi dengan hati yang tenang dan optimis bahwa anak kita akan dapat melaksanakannya dengan baik.
Kebiasaan yang mendorong anak belajar antara lain,a) Berinvestasi dalam perencana harian atau notebook tugas, b) Menentukan waktu yang tepat untuk pekerjaan rumah, c) membedakan antara mengerjakan PR dan belajar, d) menentukan tempat untuk belajar, e) mendorong anak untuk membuat catatan saat dia membaca, f) Membantu merencanakan anak untuk tugas jangka panjang, g) terlibat dalam setiap kegiatan belajar anak.
DAFTAR PUSTAKA
Rimm,Sylvia (1998) Smart parenting,mendidik anak dengan bijak , jakarta; PT Grasindo.
http://edukasi.kompasiana.com/2011/04/24/cara-mengajar-anak-untuk-mengembangkan-kebiasaan-belajar-yang-baik-358327.html
PRESEPSI ORANG TUA TENTANG PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
PRESEPSI ORANG TUA TENTANG PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
LATAR BELAKANG
Bina Keluarga Balita (BKB) adalah kelompok kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kepada orang tua dan anggota keluarga lainnya tentang cara pengasuhan tumbuh kembang anak balita. Tujuan pembelajaran adalah untuk mengoptimalkan perkembangan anak secara menyeluruh serta terjadinya komunikasi interaktif. Orang tua memiliki tanggung jawab yang besar terhadap perkembangankecerdasan anak. Kecerdasan merupakan kemampuan tertinggi yang dimiliki oleh manusia.Tingkat kecerdasan dapat membantu seseorang dalam menghadapi permasalahan yang ada didalam kehidupannya. Pengembangan kecerdasan akan lebih baik ika dilakukan sedini mungkin sejak anak dilahirkan melalui pemberian stimulan pada kelima panca inderanya. Keterlibatan orang tua dan keluarga sangat diperlukan dalam proses pembelajaran anak usia dini. Keterlibatan orang tua sangat berpengaruh terhadap proses pembelajaran anak.
Kebanyakan orang tua saai ini belum memahami pentingnya pendidikan anak usia dini (PAUD),mereka menganggap PAUD hanya sebagai sarana bermain anak. Orang tua belum menganggap PAUD sebagai kebutuhan untuk perkembangan anak mereka. Hal ini menyebabkan banyak anak usia dini yang tidak disekolahkan karena berbagai alasan. Karena alasan pekerjaan, tidak sempat, hanya buang-buang waktu dan berbagai alasan lainnya. Tingkat kesadaran orang tua sangat kurang dalam hal ini,untuk itu perlu adanya suatu lembaga yang memberikan sosialisasi dan pelatihan untuk membantu perkembangan anak,terutama bagi para ibu yang memiliki anak usia dini.
Penelitian ini dapat memberikan manfaat untuk berbagai pihak.Orang tua dan masyarakat diharapkan dapat memperoleh informasi yang bermanfaat tentang peran serta orang tua dalam membantu perkembangan anak melalui pendidikan anak usia dini.
RUMUSAN MASALAH
• Bagaimana presepsi orang tua terhadap pendidikan anak usia dini?
• Apakah yang menjadi masalah bagi orang tua untuk memasukkan anaknya pada PAUD?
TUJUAN
• Untuk mengetahui kesadaran orang tua terhadap pendidikan anak usia dini.
• Untuk mengetahui masalah dan kendala-kendala yang dihadapi orang tua dalam membantu perkembangan anak.
• Untuk memberikan solusi bagi orang tua untuk mengatasi masalah tentang kurangnya kesadaran terhadap anak usia dini.
LUARAN
• Orang tua diharapkan mengerti tentang pentingnya pendidikan anak usia dini.
• Orang tua menjadi perduli tentang perkembangan anak.
• Program pendidikan anak usia dini dapat lebih dikembangkan.
• Adanya kerjasama yang yang baik antara lembaga pendidikan anak usia dini dengan orang tua untuk meningkatkan kemampuan dan intelegensi anak melalui PAUD.
KEGUNAAN
• Untuk menjadi bahan pertimbangan bagi orang tua tentang kesadaran orang tua mengenai pendidikan anak usia dini.
• Sebagai bahan untuk mensosialisasikan tentang pendidikan anak usia dini kepada masyarakat.
TINJAUAN PUSTAKA
Bina Keluarga Balita (BKB) adalah kelompok kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kepada orang tua dan anggota keluarga lainnya tentang cara pengasuhan tumbuh kembang anak balita. Pendidikan Anak Usia Dini ini menjadi sangat strategis karena usia 0-6 tahun merupakan periode yang sangat kritis dalam kehidupan anak, dimana pada usia ini struktur otak berkembang dengan pesat. Pada usia ini juga perkembangan perilaku, kemampuan dasar seperti kemampuan berbahasa, daya pikir, daya cipta dan jasmani anak berlangsung secara optimal.
Dalam kegiatan BKB yang menjadi focus pembinaan di kelompok-kelompok BKB adalah orang tua, khususnya ibu-ibu yang memiliki balita. Hal ini dilakukan sesuai dengan tujuan BKB itu sendiri yaitu meningkatkan pengetahuan, kesadaran, keterampilan dan sikap ibu dalam membina tumbuh kembang anak balita secara optimal terutama melalui kegiatan rangsangan mental emosional, moral dan sosial, yang berarti pula tumbuh kembang anak menjadi manusia Indonesia seutuhnya Untuk mencapai tujuan tersebut, maka dalam pelaksanaan kegiatan BKB para peserta dilatih sedemikian rupa melalui metode dan teknik seperti tanya jawab, pemecahan masalah, dan main peran seran serta metode lain yang bermuara pada sistem pembelajaran orang dewasa (andragogi). Berhasil atau tidaknya program BKB sangat tergantung pada motivasi apa yang menjadi pendorong bagi ibu-ibu balita tersebut mengikuti program BKB . Hal ini disebabkan orang dewasa memiliki karakteristik yang berbeda dalam belajar bila dibandingkan dengan anak-anak, apalagi bila program tersebut hanya mengharap partisipasi warga sasarannya secara sukarela, dalam artian tidak ada keharusan untuk mengikutinya. Sehubungan dengan itu, dalam kaitannya dengan kasus rendahnya partisipasi ibu-ibu mengikuti kegiatan BKB ini akan dikaji dari perspektif Andragogi (Riwu, 2007).
METODE
• Metode yang digunakan dalam kegiatan penyuluhan ini adalah dengan pengaplikasian dari metode penyuluhan langsung, yaitu dengan metode kuliah, metode demonstrasi dan dilanjutkan dengan metode diskusi. Metode kuliah dimaksudkan sebagai pembekalan pengetahuan tentang segala sesuatu tentang Bina Keluarga Balita. Setelah itu akan dilakukan demonstrasi tentang BKB agar audiens lebih memahami materi yang telah disampaikan dalam meted sebelumnya. Terakhir, yaitu dengan metode diskusi. Metode diskusi disini dimaksudkan untuk memantapkan materi yang diterima audiens pada metode sebelumnya dan diharapkan mampu menjadi pemecahan masalah yang dimiliki oleh setiap audiens.
JADWAL KEGIATAN
No Kegiatan Waktu
1 Pembuatan proposal 1 minggu
2 Penyuluhan kepada pemerintah setempat 3hari
3 Penyuluhan lapangan
-pengumpulan angket
-dialog
1 bulan
4 pengumpulan data 1 minggu
5 studi kasus 1 minggu
6 evaluasi
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan kepala badan kependudukan dan keluarga berencana nasional nomor : 281 /per/b4/2011 tentang petunjuk teknis monitoring dan evaluasi penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal (spm) bidang keluarga berencana dan keluarga sejahtera di kabupaten dan kota
Riwu, Ruan. Partisipasi Kaum Ibu dalam Kegiatan Pendidikan Bina Balita (BKB) dalam Mudzakir, Djauzi. 2007. Jurnal Pendidikan NonFormal. Malang: Intra Data Caraka
Sujiono, 2010. Bermain Kreatif Berbasis Keerdasan Jamak. Jakarta: Index
Thonthowi, Ahmad. 1991. Psikologi Pendidikan. Bandung: Angkasa
LATAR BELAKANG
Bina Keluarga Balita (BKB) adalah kelompok kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kepada orang tua dan anggota keluarga lainnya tentang cara pengasuhan tumbuh kembang anak balita. Tujuan pembelajaran adalah untuk mengoptimalkan perkembangan anak secara menyeluruh serta terjadinya komunikasi interaktif. Orang tua memiliki tanggung jawab yang besar terhadap perkembangankecerdasan anak. Kecerdasan merupakan kemampuan tertinggi yang dimiliki oleh manusia.Tingkat kecerdasan dapat membantu seseorang dalam menghadapi permasalahan yang ada didalam kehidupannya. Pengembangan kecerdasan akan lebih baik ika dilakukan sedini mungkin sejak anak dilahirkan melalui pemberian stimulan pada kelima panca inderanya. Keterlibatan orang tua dan keluarga sangat diperlukan dalam proses pembelajaran anak usia dini. Keterlibatan orang tua sangat berpengaruh terhadap proses pembelajaran anak.
Kebanyakan orang tua saai ini belum memahami pentingnya pendidikan anak usia dini (PAUD),mereka menganggap PAUD hanya sebagai sarana bermain anak. Orang tua belum menganggap PAUD sebagai kebutuhan untuk perkembangan anak mereka. Hal ini menyebabkan banyak anak usia dini yang tidak disekolahkan karena berbagai alasan. Karena alasan pekerjaan, tidak sempat, hanya buang-buang waktu dan berbagai alasan lainnya. Tingkat kesadaran orang tua sangat kurang dalam hal ini,untuk itu perlu adanya suatu lembaga yang memberikan sosialisasi dan pelatihan untuk membantu perkembangan anak,terutama bagi para ibu yang memiliki anak usia dini.
Penelitian ini dapat memberikan manfaat untuk berbagai pihak.Orang tua dan masyarakat diharapkan dapat memperoleh informasi yang bermanfaat tentang peran serta orang tua dalam membantu perkembangan anak melalui pendidikan anak usia dini.
RUMUSAN MASALAH
• Bagaimana presepsi orang tua terhadap pendidikan anak usia dini?
• Apakah yang menjadi masalah bagi orang tua untuk memasukkan anaknya pada PAUD?
TUJUAN
• Untuk mengetahui kesadaran orang tua terhadap pendidikan anak usia dini.
• Untuk mengetahui masalah dan kendala-kendala yang dihadapi orang tua dalam membantu perkembangan anak.
• Untuk memberikan solusi bagi orang tua untuk mengatasi masalah tentang kurangnya kesadaran terhadap anak usia dini.
LUARAN
• Orang tua diharapkan mengerti tentang pentingnya pendidikan anak usia dini.
• Orang tua menjadi perduli tentang perkembangan anak.
• Program pendidikan anak usia dini dapat lebih dikembangkan.
• Adanya kerjasama yang yang baik antara lembaga pendidikan anak usia dini dengan orang tua untuk meningkatkan kemampuan dan intelegensi anak melalui PAUD.
KEGUNAAN
• Untuk menjadi bahan pertimbangan bagi orang tua tentang kesadaran orang tua mengenai pendidikan anak usia dini.
• Sebagai bahan untuk mensosialisasikan tentang pendidikan anak usia dini kepada masyarakat.
TINJAUAN PUSTAKA
Bina Keluarga Balita (BKB) adalah kelompok kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kepada orang tua dan anggota keluarga lainnya tentang cara pengasuhan tumbuh kembang anak balita. Pendidikan Anak Usia Dini ini menjadi sangat strategis karena usia 0-6 tahun merupakan periode yang sangat kritis dalam kehidupan anak, dimana pada usia ini struktur otak berkembang dengan pesat. Pada usia ini juga perkembangan perilaku, kemampuan dasar seperti kemampuan berbahasa, daya pikir, daya cipta dan jasmani anak berlangsung secara optimal.
Dalam kegiatan BKB yang menjadi focus pembinaan di kelompok-kelompok BKB adalah orang tua, khususnya ibu-ibu yang memiliki balita. Hal ini dilakukan sesuai dengan tujuan BKB itu sendiri yaitu meningkatkan pengetahuan, kesadaran, keterampilan dan sikap ibu dalam membina tumbuh kembang anak balita secara optimal terutama melalui kegiatan rangsangan mental emosional, moral dan sosial, yang berarti pula tumbuh kembang anak menjadi manusia Indonesia seutuhnya Untuk mencapai tujuan tersebut, maka dalam pelaksanaan kegiatan BKB para peserta dilatih sedemikian rupa melalui metode dan teknik seperti tanya jawab, pemecahan masalah, dan main peran seran serta metode lain yang bermuara pada sistem pembelajaran orang dewasa (andragogi). Berhasil atau tidaknya program BKB sangat tergantung pada motivasi apa yang menjadi pendorong bagi ibu-ibu balita tersebut mengikuti program BKB . Hal ini disebabkan orang dewasa memiliki karakteristik yang berbeda dalam belajar bila dibandingkan dengan anak-anak, apalagi bila program tersebut hanya mengharap partisipasi warga sasarannya secara sukarela, dalam artian tidak ada keharusan untuk mengikutinya. Sehubungan dengan itu, dalam kaitannya dengan kasus rendahnya partisipasi ibu-ibu mengikuti kegiatan BKB ini akan dikaji dari perspektif Andragogi (Riwu, 2007).
METODE
• Metode yang digunakan dalam kegiatan penyuluhan ini adalah dengan pengaplikasian dari metode penyuluhan langsung, yaitu dengan metode kuliah, metode demonstrasi dan dilanjutkan dengan metode diskusi. Metode kuliah dimaksudkan sebagai pembekalan pengetahuan tentang segala sesuatu tentang Bina Keluarga Balita. Setelah itu akan dilakukan demonstrasi tentang BKB agar audiens lebih memahami materi yang telah disampaikan dalam meted sebelumnya. Terakhir, yaitu dengan metode diskusi. Metode diskusi disini dimaksudkan untuk memantapkan materi yang diterima audiens pada metode sebelumnya dan diharapkan mampu menjadi pemecahan masalah yang dimiliki oleh setiap audiens.
JADWAL KEGIATAN
No Kegiatan Waktu
1 Pembuatan proposal 1 minggu
2 Penyuluhan kepada pemerintah setempat 3hari
3 Penyuluhan lapangan
-pengumpulan angket
-dialog
1 bulan
4 pengumpulan data 1 minggu
5 studi kasus 1 minggu
6 evaluasi
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan kepala badan kependudukan dan keluarga berencana nasional nomor : 281 /per/b4/2011 tentang petunjuk teknis monitoring dan evaluasi penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal (spm) bidang keluarga berencana dan keluarga sejahtera di kabupaten dan kota
Riwu, Ruan. Partisipasi Kaum Ibu dalam Kegiatan Pendidikan Bina Balita (BKB) dalam Mudzakir, Djauzi. 2007. Jurnal Pendidikan NonFormal. Malang: Intra Data Caraka
Sujiono, 2010. Bermain Kreatif Berbasis Keerdasan Jamak. Jakarta: Index
Thonthowi, Ahmad. 1991. Psikologi Pendidikan. Bandung: Angkasa
Kamis, 28 November 2013
Langganan:
Postingan (Atom)