PRESEPSI ORANG TUA TENTANG PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
LATAR BELAKANG
Bina Keluarga Balita (BKB) adalah kelompok kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kepada orang tua dan anggota keluarga lainnya tentang cara pengasuhan tumbuh kembang anak balita. Tujuan pembelajaran adalah untuk mengoptimalkan perkembangan anak secara menyeluruh serta terjadinya komunikasi interaktif. Orang tua memiliki tanggung jawab yang besar terhadap perkembangankecerdasan anak. Kecerdasan merupakan kemampuan tertinggi yang dimiliki oleh manusia.Tingkat kecerdasan dapat membantu seseorang dalam menghadapi permasalahan yang ada didalam kehidupannya. Pengembangan kecerdasan akan lebih baik ika dilakukan sedini mungkin sejak anak dilahirkan melalui pemberian stimulan pada kelima panca inderanya. Keterlibatan orang tua dan keluarga sangat diperlukan dalam proses pembelajaran anak usia dini. Keterlibatan orang tua sangat berpengaruh terhadap proses pembelajaran anak.
Kebanyakan orang tua saai ini belum memahami pentingnya pendidikan anak usia dini (PAUD),mereka menganggap PAUD hanya sebagai sarana bermain anak. Orang tua belum menganggap PAUD sebagai kebutuhan untuk perkembangan anak mereka. Hal ini menyebabkan banyak anak usia dini yang tidak disekolahkan karena berbagai alasan. Karena alasan pekerjaan, tidak sempat, hanya buang-buang waktu dan berbagai alasan lainnya. Tingkat kesadaran orang tua sangat kurang dalam hal ini,untuk itu perlu adanya suatu lembaga yang memberikan sosialisasi dan pelatihan untuk membantu perkembangan anak,terutama bagi para ibu yang memiliki anak usia dini.
Penelitian ini dapat memberikan manfaat untuk berbagai pihak.Orang tua dan masyarakat diharapkan dapat memperoleh informasi yang bermanfaat tentang peran serta orang tua dalam membantu perkembangan anak melalui pendidikan anak usia dini.
RUMUSAN MASALAH
• Bagaimana presepsi orang tua terhadap pendidikan anak usia dini?
• Apakah yang menjadi masalah bagi orang tua untuk memasukkan anaknya pada PAUD?
TUJUAN
• Untuk mengetahui kesadaran orang tua terhadap pendidikan anak usia dini.
• Untuk mengetahui masalah dan kendala-kendala yang dihadapi orang tua dalam membantu perkembangan anak.
• Untuk memberikan solusi bagi orang tua untuk mengatasi masalah tentang kurangnya kesadaran terhadap anak usia dini.
LUARAN
• Orang tua diharapkan mengerti tentang pentingnya pendidikan anak usia dini.
• Orang tua menjadi perduli tentang perkembangan anak.
• Program pendidikan anak usia dini dapat lebih dikembangkan.
• Adanya kerjasama yang yang baik antara lembaga pendidikan anak usia dini dengan orang tua untuk meningkatkan kemampuan dan intelegensi anak melalui PAUD.
KEGUNAAN
• Untuk menjadi bahan pertimbangan bagi orang tua tentang kesadaran orang tua mengenai pendidikan anak usia dini.
• Sebagai bahan untuk mensosialisasikan tentang pendidikan anak usia dini kepada masyarakat.
TINJAUAN PUSTAKA
Bina Keluarga Balita (BKB) adalah kelompok kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kepada orang tua dan anggota keluarga lainnya tentang cara pengasuhan tumbuh kembang anak balita. Pendidikan Anak Usia Dini ini menjadi sangat strategis karena usia 0-6 tahun merupakan periode yang sangat kritis dalam kehidupan anak, dimana pada usia ini struktur otak berkembang dengan pesat. Pada usia ini juga perkembangan perilaku, kemampuan dasar seperti kemampuan berbahasa, daya pikir, daya cipta dan jasmani anak berlangsung secara optimal.
Dalam kegiatan BKB yang menjadi focus pembinaan di kelompok-kelompok BKB adalah orang tua, khususnya ibu-ibu yang memiliki balita. Hal ini dilakukan sesuai dengan tujuan BKB itu sendiri yaitu meningkatkan pengetahuan, kesadaran, keterampilan dan sikap ibu dalam membina tumbuh kembang anak balita secara optimal terutama melalui kegiatan rangsangan mental emosional, moral dan sosial, yang berarti pula tumbuh kembang anak menjadi manusia Indonesia seutuhnya Untuk mencapai tujuan tersebut, maka dalam pelaksanaan kegiatan BKB para peserta dilatih sedemikian rupa melalui metode dan teknik seperti tanya jawab, pemecahan masalah, dan main peran seran serta metode lain yang bermuara pada sistem pembelajaran orang dewasa (andragogi). Berhasil atau tidaknya program BKB sangat tergantung pada motivasi apa yang menjadi pendorong bagi ibu-ibu balita tersebut mengikuti program BKB . Hal ini disebabkan orang dewasa memiliki karakteristik yang berbeda dalam belajar bila dibandingkan dengan anak-anak, apalagi bila program tersebut hanya mengharap partisipasi warga sasarannya secara sukarela, dalam artian tidak ada keharusan untuk mengikutinya. Sehubungan dengan itu, dalam kaitannya dengan kasus rendahnya partisipasi ibu-ibu mengikuti kegiatan BKB ini akan dikaji dari perspektif Andragogi (Riwu, 2007).
METODE
• Metode yang digunakan dalam kegiatan penyuluhan ini adalah dengan pengaplikasian dari metode penyuluhan langsung, yaitu dengan metode kuliah, metode demonstrasi dan dilanjutkan dengan metode diskusi. Metode kuliah dimaksudkan sebagai pembekalan pengetahuan tentang segala sesuatu tentang Bina Keluarga Balita. Setelah itu akan dilakukan demonstrasi tentang BKB agar audiens lebih memahami materi yang telah disampaikan dalam meted sebelumnya. Terakhir, yaitu dengan metode diskusi. Metode diskusi disini dimaksudkan untuk memantapkan materi yang diterima audiens pada metode sebelumnya dan diharapkan mampu menjadi pemecahan masalah yang dimiliki oleh setiap audiens.
JADWAL KEGIATAN
No Kegiatan Waktu
1 Pembuatan proposal 1 minggu
2 Penyuluhan kepada pemerintah setempat 3hari
3 Penyuluhan lapangan
-pengumpulan angket
-dialog
1 bulan
4 pengumpulan data 1 minggu
5 studi kasus 1 minggu
6 evaluasi
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan kepala badan kependudukan dan keluarga berencana nasional nomor : 281 /per/b4/2011 tentang petunjuk teknis monitoring dan evaluasi penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal (spm) bidang keluarga berencana dan keluarga sejahtera di kabupaten dan kota
Riwu, Ruan. Partisipasi Kaum Ibu dalam Kegiatan Pendidikan Bina Balita (BKB) dalam Mudzakir, Djauzi. 2007. Jurnal Pendidikan NonFormal. Malang: Intra Data Caraka
Sujiono, 2010. Bermain Kreatif Berbasis Keerdasan Jamak. Jakarta: Index
Thonthowi, Ahmad. 1991. Psikologi Pendidikan. Bandung: Angkasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar